Pertanyaan Seputar Imunisasi
Apakah tidak mengapa jika bayi menerima banyak suntikan sekaligus?
Ya, tidak mengapa. Banyak penelitian menunjukkan bahwa tubuh anak –
termasuk bayi – dapat menerima beberapa suntikan sekaligus. Jadi,
menerima beberapa vaksinasi sekaligus merupakan hal yang aman bagi bayi
Anda. Vaksin kombinasi (vaksin combo) dapat membantu melindungi anak
Anda dari beberapa jenis penyakit dengan sekali suntikan.
Bukankah bayi memiliki kekebalan alami?
Bayi memang memperoleh semacam kekebalan (perlindungan) sementara
dari ibunya selama beberapa minggu pertama kehamilan, namun hany
terhadap jenis penyakit yang mana sang ibu juga kebal terhadapnya.
Antibodi ini biasanya tidak bertahan lama, sehingga bayi menjadi rentan
terhadap penyakit.
Bukankah sudah banyak penyakit yang berhasil diatasi?
Dengan program imunisasi, memang terlihat banyak penyakit yang
dulunya banyak ditemui, sekarang sudah jarang timbul di tengah-tengah
masyarakat. Namun para ahli menyimpulkan, jika program imunisasi
dihentikan, atau dikurangi intensitasnya, yang ditakutkan adalah
timbulnya kembali berbagai penyakit tersebut sebagai wabah.
Benarkah sebagian vaksinasi dapat menyebabkan autis?
Berbagai penelitian yang telah diadakan telah sampai pada kesimpulan
bahwa tidak ada hubungan antara imunisasi/vaksinasi dengan autis.
Dapatkah saya menunggu hingga anak saya masuk sekolah, kemudian mengejar ketinggalannya dalam program imunisasi?
Walaupun bisa, namun para ahli menyarankan agar segera melakukannya,
ketika anak masih bayi. Dengan demikian, si anak sejak bayinya akan
terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya. Mereka selalu mengatakan,
“Lebih baik terjadwal daripada mengejar ketinggalan!”
Mengapa anak saya harus diberi vaksin cacar, padahal cacar bukan penyakit yang berbahaya?
Cacar bisa menjadi penyakit berbahaya untuk anak-anak jika bagian yang melepuh terinfeksi. Lebih baik berjaga-jaga.
Anak saya sedang sakit. Apakah ia tetap bisa disuntik vaksin?
Secara umum tidak mengapa. Coba konsultasikan dengan dokter Anda,
namun pada umumnya, tidak mengapa jika imunisasi dilakukan pada
anak-anak yang sedang sakit ringan seperti pilek, demam ringan, atau
diare.
Jadwal Imunisasi Bayi dan Anak
Jenis Vaksin | Umur Pemberian Vaksinasi | ||||||||||||||||||
Bulan | Tahun | ||||||||||||||||||
Lhr | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 9 | 12 | 15 | 18 | 24 | 3 | 5 | 6 | 7 | 10 | 12 | 18 | |
BCG | 1 kali | ||||||||||||||||||
Hepatitis B | 1 | 2 | |||||||||||||||||
Polio | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||||||||||||||
DTP | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 (Td) | 7 (Td) | ||||||||||||
Campak | 1 | 2 | |||||||||||||||||
Hib | 1 | 2 | 3 | 4 | |||||||||||||||
Pneumokokus (PVC) | 1 | 2 | 3 | 4 | |||||||||||||||
Influenza | Diberikan 1 tahun 1 kali | ||||||||||||||||||
Varisela | 1 kali | ||||||||||||||||||
MMR | 1 | 2 | |||||||||||||||||
Tifoid | Setiap 3 tahun | ||||||||||||||||||
Hepatitis A | 2 kali – interval 6-12 bulan | ||||||||||||||||||
HPV | 3 kali |
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Cara Kerja Imunisasi
Imunisasi dimaksudkan untuk melindungi anak-anak dari serangan
penyakit menular, dengan cara membantu tubuh mereka melawan berbagai
penyakit tersebut.
Dalam proses imunisasi, bayi atau anak akan diberi vaksin dan
biasanya dengan cara disuntik. Vaksin ini sebenarnya mengandung kuman
dari penyakit tertentu yang sudah dilemahkan. Ketika kuman lemah
tersebut disuntikkan ke dalam tubuh bayi/anak, maka tubuhnya akan
bereaksi dengan memproduksi antibodi untuk melawannya.
Dengan demikian, nantinya ketika kuman penyakit yang sebenarnya
menyerang sang bayi/anak, antibodi yang sudah diproduksi sebelumnya
akan dapat mengalahkannya.
Sekilas tentang Antibodi
Setiap bayi terlahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lengkap,
yang terdiri dari sel, kelenjar, organ dan cairan yang tersebar di
seluruh tubuhnya untuk melawan bakteri dan virus yang menyerang.
Sistem kekebalan tubuh ini akan mendeteksi kuman yang masuk ke dalam
tubuh sebagai “penyusup berbahaya” dan menganggapnya sebagai antigen.
Selanjutnya ia akan memproduksi sebuah substansi protein yang bernama
antibodi untuk melawan kuman tersebut.
Sistem kekebalan tubuh yang normal dan sehat dapat memproduksi
jutaan antibodi seperti ini untuk mempertahankan diri terhadap ribuan
serangan setiap harinya. Semua ini berlangsung secara alami, sehingga
setiap orang tidak merasakan proses serangan dan pertahanan ini.
Banyak antibodi yang menghilang setelah berhasil menghancurkan
antigen penyusup, namun sel-sel yang terlibat dalam produksi antibodi
tetap bertahan dan menjadi “sel memori”. Sel memori ini akan mengingat
antigen penyusup yang pernah menyerang dan akan terus melawannya setiap
kali antigen tersebut mencoba menyerang lagi, bahkan hingga puluhan
tahun. Perlindungan ini dikenal dengan imunitas.
Vaksin: Antigen yang Sudah Dilemahkan
Vaksin mengandung antigen yang biasa menimbulkan penyakit, namun
antigen dalam vaksin ini sudah dibunuh atau dibuat sangat lemah.
Sehingga, ketika vaksin disuntikkan ke dalam jaringan lemak atau otot
bayi/anak, antigen yang terkandung di dalamnya tidak akan cukup kuat
untuk menimbulkan gejala penyakit yang bersangkutan, namun cukup untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi.
Jadi, dengan imunisasi, anak-anak diharapkan dapat memperoleh
imunitas terhadap berbagai penyakit tanpa harus menderita penyakit
tersebut terlebih dulu…
Sumber : http://www.tipsbayi.com/jadwal-imunisasi-bayi.html
0 comments:
Posting Komentar