Benjolan-benjolan
  di permukaan kulit akibat jerawat merupakan salah satu musuh dalam  
penampilan. Hampir semua orang pernah punya dibuat "pusing" oleh ulah  
jerawat, terutama di masa puber akibat pengaruh hormonal. 
 Simak mitos-mitos mengenai penyebab timbulnya jerawat dan ketahui faktanya secara tuntas.
Mitos: Disebabkan muka yang kotor  
Fakta: Berbeda dengan kepercayaan banyak orang, ternyata jarang  
membersihkan muka bukanlah penyebab munculnya jerawat. Perlu diketahui  
jerawat terjadi karena peradangan akibat penyumbatan.
Mencuci
 muka  setiap hari memang bisa menyingkirkan kelebihan minyak, sel kulit
 mati  dan debu, tetapi frekuensi pembersihan yang terlalu sering juga 
membuat  kondisinya lebih buruk. Jaga keseimbangan minyak pada kulit 
dengan  mencucinya memakai sabun yang lembut tidak lebih dari dua kali 
dalam  sehari.
Mitos: Disebabkan makanan berlemak  
Fakta: Kentang goreng, susu, makanan laut, cokelat dan junk food 
sering  dituding sebagai pemicu jerawat. Padahal tidak ada bukti ilmiah 
 mengenai kaitan tersebut. 
Mitos:  Penggunaan kosmetik picu jerawat
Fakta:
 Memang ada beberapa jenis kosmetik yang memicu jerawat karena  
menyumbat pori-pori. Tetapi beberapa kosmetik yang tergolong  
"non-comedogenic" atau "non-acnegenic" merupakan pilihan yang aman.  
Bahkan beberapa produk memiliki zat aktif pencegah jerawat, misalnya zat
  benzoyl peroxide atau asam salisilat.
Mitos: Dosis yang tinggi lebih cepat menghilangkan jerawat
Fakta:
 Begitu menyadari kulitnya memburuk, biasanya kita langsung  menambahkan
 dosis pemakaian obat jerawat. Padahal dosis yang berlebihan  bisa 
berbahaya dan akan menyebabkan kulit iritasi, kering dan lebih  banyak 
jerawat yang timbul. Jika obat yang dipakai tidak menunjukkan  hasil 
dalam 6-8 minggu, konsultasikan ke dokter kulit.
Mitos: Aktifitas seksual menyebabkan jerawat
Fakta:
 Sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pendapat  tersebut. 
Aktivitas seksual dan pengeluaran hormon memang saling  berkaitan tetapi
 efek aktivitas seksual pada produksi kelenjar minyak  tidak ada. Kadar 
hormon antara lain dipengaruhi oleh stres dan emosi.
Mitos: Jerawat hanya berdampak pada penampilan
Fakta:
 Bukan hanya penampilan yang terpengaruh oleh jerawat tapi juga  
psikologi. Seseorang mungkin saja kehilangan kepercayaan diri dan  
mengalami depresi karena jerawat yang membandel.
Mitos: Memencet jerawat mempercepat kesembuhan
Fakta:
 Ini juga merupakan konsep yang sama sekali salah dan berbahaya.  
Infeksi akan timbul akibat kebiasaan memencet jerawat sehingga bakteri  
lebih menyebar. Bahkan bekas jerawat itu sendiri tidak bisa hilang. 
Mitos: Jerawat hanya timbul di usia remaja
Fakta:
 Orang dewasa juga bisa memiliki jerawat meski pada usia di atas  40 
tahun jarang ditemukan lagi jerawat. Dalam kasus  terburuk, beberapa  
orang mungkin mengalami jerawat sepanjang hidup mereka. 
Sumber : Lifemojo




Sabtu, Juli 14, 2012
Zidane354




0 comments:
Posting Komentar