Saat ini kecenderungan pasangan calon pengantin lebih memilih
menikah di tanggal-tangga yang dianggap unik dan cantik. Mereka tidak
lagi memilih tanggal perkawinan sesuai perhitungan "hari baik" seperti
yang dipercaya para orangtua.
Pasangan
calon pengantin meyakini bahwa semua hari adalah hari baik. Karena
itu, mereka bisa menentukan tanggal berapa pun untuk menikah dan
melahirkan anak. Tanggal-tanggal cantik yang menjadi pilihan para
pasangan muda misalnya 7 Juli 2007, 8 Agustus 2008, 10 Oktober 2010 (Triple Ten), 11
November 2011, atau 20 November 2011.
Mereka
beralasan memilih tanggal-tanggal cantik ini agar mudah diingat atau
bahkan ada yang percaya bahwa kombinasi angka tersebut merupakan angka "hoki".
Namun
jika suatu saat Anda berniat memilih tanggal-tanggal dengan kombinasi
"cantik" seperti itu, sebaiknya Anda pikirkan kembali masak-masak.
Berdasarkan
pengalaman beberapa pasangan pengantin yang telah menikah di
tanggal-tanggal cantik tersebut, justru mereka mengalami banyak hal
yang kurang menguntungkan. Bahkan, para tamu pun akan terkena imbasnya.
Beberapa hal berikut ini mungkin bisa Anda jadikan pertimbangan:
1. Sulit mencari lokasi perkawinan.
Begitu banyaknya pasangan yang mengincar tanggal tersebut membuat
gedung-gedung perkawinan sudah tersewa jauh-jauh hari. Banyak calon
pengantin yang berani membayar lebih mahal daripada tarif normal, namun
toh tak berhasil mendapatkannya. Akhirnya yang diperoleh hanyalah
kekecewaan, karena terpaksa memilih tanggal lain. Kalau toh berhasil
mendapatkannya, Anda juga terpaksa menghabiskan lebih banyak biaya.
2.
Kesulitan mencari gedung perkawinan juga diikuti dengan kesulitan
mencari vendor pendukung lain yang masih dapat melayani pada tanggal
tersebut, seperti katering, make up artist, penjahit kebaya, fotografer,
dekorasi, mobil pengantin, percetakan untuk undangan, dan lain
sebagainya. Akibatnya, Anda harus mencari vendor pengganti, yang
pilihannya mungkin tidak terlalu memuaskan untuk Anda.
3.
Selain gedung perkawinan, pihak lembaga agama yang akan menikahkan
Anda juga akan sulit memberikan pelayanan jika jumlah calon pengantin
terlalu banyak. Siap-siap saja ditolak jika Anda tidak memesan tempat
sejak beberapa bulan sebelumnya. Gereja, misalnya, maksimal hanya akan
menyelenggarakan tiga sakramen perkawinan dalam satu hari tersebut.
4.
Karena pesanan meningkat, penyedia jasa perkawinan umumnya juga
menaikkan harga atau tarifnya. Beberapa unit yang cenderung menaikkan
harga contohnya, florist, penjahit atau desainer, percetakan,
fotografer, persewaan mobil, dan lain sebagainya.
5.
Anda akan dibuat lebih deg-degan karena penjahit kebaya atau
percetakan tempat Anda mencetak undangan kebanjiran order, sehingga
pesanan Anda pun terancam tidak akan selesai pada waktunya. Bayangkan
apa yang Anda rasakan, jika penjahit kebaya menjanjikan kebaya baru akan
selesai pada hari H! Justru karena Anda tidak turun tangan langsung
mengurusi undangan, misalnya, Anda hanya dapat menunggu kabar, dan hal
ini sama sekali tidak menyenangkan.
6.
Teman-teman atau kerabat Anda umumnya juga kebanjiran undangan pada
hari yang sama. Sekalipun acara digelar pada jam yang berbeda, tamu
tetap harus memilih undangan mana yangharus dihadiri. Bayangkan bila
Anda menerima tujuh undangan dalam satu hari, dengan lokasi yang saling
berjauhan. Menghadiri tiga undangan saja tentu sudah cukup melelahkan.
7.
Macet! Sebagai tamu, Anda akan dibikin stres mengarungi jalanan kota
Jakarta untuk menghadiri undangan di sana-sini. Jangan lupakan juga
vendor yang melayani kebutuhan Anda, seperti pembuat janur atau
katering. Seringkali kurirnya harus mengantarkan pesanan di beberapa
tempat, dan ikut terkena macet. Lagi-lagi Anda akan dibuat was-was
pesanan datang terlambat.
8.
Karena tamu Anda harus menghadiri beberapa undangan sekaligus,
sedangkan kondisi jalanan sangat tidak bersahabat, Anda juga khawatir
banyak teman atau keluarga yang tidak dapat menghadiri pernikahan Anda.
Akibatnya, resepsi perkawinan Anda sepi, dan hidangan yang melimpah
ruah jadi sia-sia.
9.
Banyak calon pengantin yang punya pikiran yang sama dengan Anda:
memilih tanggal cantik. Akhirnya, tanggal tersebut tidak lagi eksklusif,
atau tidak istimewa lagi, karena Anda bukan satu-satunya yang menikah
pada tanggal tersebut.
Nah,
sekarang coba bandingkan hal-hal di atas dengan keuntungan yang Anda
dapatkan dengan memilih tanggal "keramat". Kemungkinan besar, Anda
hanya akan menyimpan tanggal cantik yang mudah diingat oleh Anda
sendiri. Selebihnya, hanya kerepotan yang Anda dapatkan.
Karena
itu, jika Anda berencana menikah pada 12 Desember 2012 nanti, ada
baiknya Anda melakukan berbagai tindakan antisipasi untuk berbagai
kerepotan yang mungkin akan terjadi.
Jika
Anda telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, bukan tak
mungkin rencana pernikahan Anda pun akan sukses dan menjadi kenangan
manis.
Sumber : tribunnews.com