26 Februari 2012

Kisah Nyata : Seorang Ibu Meninggal Setelah 38 thn Merawat Putrinya yang Koma

Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali ... Sepenggal syair lagu itu benar-benar mengena pada sosok ibu asal AS ini. Wanita berusia 80 tahun itu selama berpuluh-puluh tahun merawat putrinya yang mengalami koma.

Sampai akhirnya ibu penuh kasih itu meninggal, mendahului putrinya yang hingga saat ini masih terbaring dalam koma berkepanjangan.

Kaye O'Bara menutup mata untuk selamanya di rumahnya di Miami Gardens, Florida. Kamar yang selama ini ditempatinya bersama putrinya, Edwarda sejak 1970 silam. Kaye meninggal dalam tidurnya. Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung.

Semasa hidupnya Kaye pernah berjanji tak akan pernah meninggalkan Edwarda yang ketika itu masih remaja. Janji itu dimulai sejak Edwarda jatuh koma akibat penyakit diabetesnya 38 tahun yang lampau.

"Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat," kata keponakan Kaye, Pamela Burdgick seperti dilansir harian News.com.au, Sabtu (8/3/2008).

Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, Edwarda menarik simpati banyak orang. Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulang tahun Edwarda.

Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr. Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother's Unconditional Love and What It Can Teach Us.

Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membawanya ke rumah sakit.

Beberapa saat sebelum Edwarda kehilangan kesadarannya, remaja putri itu sempat bertanya kepada ibunya: "Janji ibu tidak akan meninggalkan saya, janji ya?" Kaye pun berjanji tidak akan pernah meninggalkan anak perempuannya itu.

Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye sebelum anaknya koma berkepanjangan. Dan Kaye menepati janjinya.

Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama. Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.

Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. "Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja," kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.

Namun kini Kaye telah pergi untuk selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih terbaring koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O'Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.

Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang.


Link :
http://www.detiknews.com/index.php/d...344/idkanal/10
Read more »

25 Februari 2012

Taubat

Jujur saja, in my mind, dulu taubat itu sesuatu yang harus dijauhi. Kalau perlu jangan sampai dilakukan. Dia seakan sebuah prestige dan prestasi, jika sedikit melakukan taubat. Sedikit taubat berarti hebat. Sedikit taubat berarti sedikit salah. “Anda layak dapat bintang,” itu kira – kira. Apalagi bagi mereka yang pernah mengalami masa perploncoan ketika jadi mahasiswa. Dimana dituntut perfect, tidak boleh salah sedikit pun. Kalau salah itu jelek. Salah itu aib. Salah itu harus diganjar dengan hukuman yang berat. Ini kultur kita. Walhasil, banyak yang jera melakukan kesalahan. Kalau sampai berbuat salah sebisa mungkin ditutupi. Ditutupi yang rapat supaya tidak ketahuan. Dan tidak kena hukuman.  Awal – awal saya mengaji juga begitu. Nuansa taubat tidak jauh berbeda.  Ia masih menjadi momok yang menakutkan bagi setiap diri. Belum ada apresiasi yang benar mengenai taubat.  Hanya sebatas taubat itu baik, tapi implementasi, sosialisasi dan lingkungannya masih kontra produktif. Belum mendukung sepenuhnya satu sama lain. Bagaimana kita mau melihat taubat itu baik, kala kita tertimpa kesalahan dan disuruh taubat, yang lain malah sorak kegirangan? Banyak yang masih memandang sebelah mata, memandang  “hina” kala kita menjalani taubat. Banyak yang seolah nyukurin dan seolah arena balas dendam. Akhirnya kata taubat menjadi jargon hampir di setiap pembicaraan; “Awas taubat lho!” Sebagai sindiran karena seringnya disuruh taubat oleh pengurus dan atau kiat bagaimana memilih jalan agar terhindar dari taubat. Jangan sampai kena taubat. Begitulah, Naudzubillah.

Beruntung, dari dulu saya diberi kepahaman bahwa salah itu biasa dan benar juga biasa. Tidak ada manusia yang sempurna. Alhamdulillah. Semenjak dulu saya punya prinsip jangan takut berbuat salah. Oleh karena itu, rentetan kejadian yang pernah menimpa diri ini, seakan mengalir dan semakin membuat diri ini kuat dan kuat dalam menghadapi berbagai hal. Mendapatkan pelajaran yang berharga, yang mungkin tidak didapatkan oleh yang lain. Dan yang penting, itu semua tidak menjadikan sakit hati, dendam atau kemarahan. Justru merupakan cikal bakal pemahaman yang lebih baik dan lebih sempurna tentang arti taubat. Hikmah yang membahana untuk mengerti arti qodar yag sesungguhnya. Ditengah memudarnya pesona taubat di kalangan kita. Demikianlah Allah paring.

Mungkin pengalaman masa lalu, atau rasa malas yang berlebih, atau rasa superiornya, banyak yang berprinsip taubat itu kan urusan kita dengan Allah? Maksudnya disirkan saja. Disamarkan. Diam – diam saja. Betul, tetapi sudah benarkah cara melakukannya? Seberapa rutinkah kita taubat kepada Allah? Atas kesalahan apa? Banyak kita yang sok suci, nggak tahu apa salahnya ketika disodori blanko taubat. Bahkan ada yang bertanya kepada teman sebelahnya, apa ya salah saya? Saking bingungnya. Terus terang, banyak di antara kita yang terjangkit penyakit seperti ini, merasa tidak punya salah dan dosa.

Untuk mendalami dan menyelami arti penting dan indahnya taubat, mari kita cermati hadits berikut ini. Dari Abu Huroiroh ra., dari Nabi SAW beliau bersabda, ”Demi Dzat yang jiwaku ada di TanganNya, sekiranya kalian tidak pernah melakukan perbuatan dosa, maka niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan mengganti dengan kaum yang melakukan dosa lalu mereka memohon ampun (taubat) kepada Allah dan Allah pun mengampuni kepada mereka.” (Rowahu Muslim)

Menurut saya, ini hadits yang harus dicamkan betul sebagai dasar pemahaman qodar salah/dosa dan pengembangan arti pentingya masalah taubat bagi setiap diri ke depan. Sebab hadits ini memaklumatkan penggantian diri, penggantian kaum yang tidak pernah melakukan dosa. Diawali dengan sumpah lagi. Kenapa kok diganti? Sebab itu sudah menyalahi ketentuan Allah. Sebab Allah telah mengdodar setiap insan itu punya salah dan dosa. Dengan salah dan dosa itu bukan berarti Allah benci atau tidak adil kepada hambanya. Akan tetapi dengan salah dan dosa itu, justru merupakan jalan bagi seorang hamba untuk mendapatkan rahmat Allah yang lebih baik dan lebih tinggi di sisiNya.  Jalan itu disebut taubat (yang artinya adalah kembali). Jadi Allah sangat, sangat senang jika mendapati seorang hamba bertaubat setelah melakukan kesalahan. Bahkan di hadits lain senangnya lebih sangat daripada kembalinya tunggangan seorang musafir di padang tandus lengkap dengan perbekalannya.

Nah, mulai sekarang dan ke depan mari kita sadari bersama bahwa taubat adalah salah satu jalan untuk memperoleh keridhoanNya, memperoleh kecintaanNya, sebagaimana Allah sebutkan dalam kitabnya: Innallaaha yuhibbut tauwwabiin – Sesungguhnya Allah senang kepada orang – orang yang bertaubat. Dengan demikian, taubat tidak dipandang lagi sebagai beban atau hukuman, melainkan sebuah jalan untuk memperoleh kembali kehormatan di sisiNya. Dan telinga kita tidak alergi lagi ketika mendengar kata; taubat, tobat dan tobat...lho!

Oleh :Faizunal Abdillah
Read more »

Kebaikan

Hampir kebaikan adalah kata yang universal. Diajarkan oleh setiap orang dan dikerjakan pula oleh setiap individu. Kadang saya miris, melihat kebaikan orang lain melebihi apa yang bisa saya perbuat. Fastabiqul khoirot, itu maunya. Kadang ada pergolakan yang besar di dalam diri, menyangkut eksistensi ini.  Dan pertanyaan itu muncul beberapa waktu yang lalu untuk minta segera di jawab. Alhamdulillah kini sudah ada obatnya. Terus terang, hadits ini cukup membuat saya bahagia. Syukur pol. Puas luar – dalam. Beberapa persoalan yang pernah menggelayut di benak, serasa terjawab tuntas. Memupus dahaga keingintahuan yang terpendam bebatuan kehidupan sekian lama. Mengenalnya membuat hidup jadi begitu lugas, lega tapi menjadi begitu sederhana. Indah dan penuh dinamika. Hanya satu yang mungkin menjadi sebuah penyesalan, kenapa nggak menemukan dan tahu lebih awal. Mungkin itulah qodar. Sebuah perjalanan. Akan tetapi itu semua sudah tidak penting lagi, mengetahuinya sudah merupakan segala – galanya.

Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya sedikitpun perbuatan baik seorang mukmin. Dia akan memberikan sebab kebaikan itu – dan didalam riwayat lain – dibalas atas kebaikan itu berupa rejeki di dunia dan dibalas nanti di akhirot. Dan adapun orang kafir, maka ia diberi makan sebab kebaikan yang dikerjakannya karena Allah di dunia, sehingga kelak di akhirot ia tidak memiliki kebaikan sedikitpun yang pantas untuk dibalas.” (Rowahu Muslim (8/135), Imam Ahmad (3/125)).

Alih – alih sebagai penglulu, ketika melihat orang kafir kok kaya banget, sekarang bisa lebih menjelaskan kenapa sebabnya, dengan memahami kontekstual hadits di atas.  Kok orang yang nggak ngaji pada kaya sih? Dengan hadits ini mudah – mudahan bisa memupusnya dan memahami betapa sangat bernilainya sebuah hidayah.

Alih – alih hanya orang iman saja yang berbuat baik, dengan hadits di atas, terbuka wawasan bahwa di luar orang iman pun ada yang berbuat baik. Bunda Theresia dapat hadiah nobel karena terkenal kebaikannya menyelamatkan kehidupan kaum papa di India. Nelson Mandela, Gorbachev, dan tokoh lain yang terkenal karena kebaikannya. Mahatma Gandhi, dan seabreg tokoh yang muncul dan dikenang karena perbuatannya. Tapi sayang, Allah hanya berkenan mereka berbuat kebaikan di dunia ini saja, tidak dengan memberikan hidayahnya untuk nanti di akhirat sana.

Dalam pengertian saya selanjutnya, hadits ini juga memantapkan hukum kekekalan energi, kekekalan masa. Kebaikan akan berbalas kebaikan yang banyak. Siapa memberi akan menerima. Siapa pun pelakunya. Dan dengan jelas pula dituturkan bahwa beda orang iman dan kafir, dimana amalan orang iman bisa menembus langit ke tujuh dan akan dibalas nanti di akhirat, sedangkan amal baik orang kafir cukup dibalas di dunia saja.

Nah, jadi cukup beralasan kan, kalau saya mengatakan hadits ini cukup membuat saya bahagia. Untuk berpacu dalam menebar kebaikan – selalu amar ma’ruf dan nahi mungkar. Ada yang tidak setuju?

Oleh :Faizunal Abdillah
Read more »

24 Februari 2012

Berdoa

Setiap orang pasti pernah berdoa. Ada yang panjang, ada yang pendek. Ada yang diulang – ulang sehingga jadi panjang, ada juga yang sekali baca sehingga pendek. Ada yang disenangi, ada juga doa yang hanya sekedarnya. Basa – basi. Maksudnya hanya memenuhi kadar pengguguran kewajiban. Pelengkap. Contohnya doa pengayoman (?) Ada juga doa yang umum dan doa yang bersifat pribadi. Jama’ ataupun mufrad. Pokoknya banyak macamnyalah, bagaimana sebuah doa itu dipanjatkan. Satu hal yang pasti, bahwa doa adalah sebuah permohonan kepada Allah Yang Maha Esa dan umumnya berisi kebaikan terutama buat sang pelantun doa. Sebab baiknya pelantun doa yang satu, belum tentu sama dengan pelantun doa yang lainnya. Dalam perjalanannya, doa mirip dengan cuaca. Kala cuaca bagus, hati riang, perasaan padang, orang senang dan berlama – lama dalam memanjatkan doa. Mengulang – ulang, bahkan doa – doa baru pun disenandungkan. Sebaliknya kalau cuaca tidak bagus, timbul malas dan perasaan berat untuk melantunkan doa. Sedikit, pendek dan ogah – ogahan. Yang sering dibaca pun kalau bisa dan kalau boleh mau diringkas. Rupek. Serba salah. Maka, kita kenal dengan yang namanya doa sapu jagad. Katanya, kalau lagi repot, sibuk bin sumpek cukup baca doa itu saja:Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah wafil akhiroti hasanah waqiinaa adzaaban naar. Itu sudah mencukupi, desahnya.

Perilaku – perilaku dalam berdoa perlu kita cermati. Doa adalah ibadah. Dalil yang lain mengatakan bahwa doa adalah otaknya ibadah. Sebisa mungkin kita benar – benar bisa mengandalkan doa – dao kita. Sebisa mungkin kita benar – benar yakin dengan doa kita. Sebisa mungkin kita tahu apa yang kita baca dalam doa. Sebisa mungkin kita khusyu’ dalam berdoa. Jangan ceroboh. Jangan ngelantur atau malah ngalamun. Seperti keadaan cuaca itu, maka Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang menyenangkan baginya jika Allah mengabulkan doanya dikala berat dan susah, maka perbanyaklah doa di waktu longgar.” (Rowahu at-Tirmidzi dari Abu Huroiroh)

Terlepas dari kualitasnya, sekarang coba kita hitung berapa banyak (quantity) doa yang kita panjatkan. Terus – terang saya termasuk orang ”irian” terhadap doa. Maksudnya timbul perasaan iri ketika banyak doa – doa yang secara makna sangat indah dan bagus, tapi belum bisa saya amalkan dan hafalkan. Apalagi di situ diterangkan fadhilah – fadhilahnya. Rasanya pengin banget bisa mengamalkan doa itu, tetapi apa daya. Ketika sudah mengamalkan dan menghafalkannya, beberapa saat kemudian melupakannya, ketika datang lagi sekumpulan doa baru yang, lagi – lagi menurut saya, – sangat indah dan menarik. Terus begitu. Akhirnya saya mencoba mengoreksi kembali apa yang salah dengan diri ini.

Dari serangkaian instrospeksi, saya menemukan beberapa fakta. Pertama, ternyata dari banyak keadaan dan kelakuan, sering kali saya memanjatkan doa dengan kondisi tergesa – gesa. Tergesa – gesa membacanya, tergesa – gesa segera menyambung dengan doa yang lain, bahkan tergesa – gesa untuk segera mencapai hitungan yang ditentukan, seperti 3 kali, 7 kali dan sebagainya. Kadang, juga tergesa – gesa karena ditunggu kerjaan. Dalam hal ini saya hanya butuh sedikit kesabaran untuk menghadapinya. Yang kedua, ternyata banyak tidak khusyu’nya ketika berdoa.  Acapkali habis berdoa, belahan jiwa saya bertanya, tadi doa yang ini udah dibaca belum ya? Kayaknya belum? Bahkan saking erornya, pernah hati berbisik, tadi doa apa ya? Masya Allah. Kalau yang berdoa sendiri tidak tahu apa yang dipanjatkan, bagaimana yang mau mengabulkan? Dalam hal ini saya memahami betul, kenapa dilarang berdoa, sholat atau kegiatan lain ketika sedang ngantuk. Sebab ia setengah sadar, antara tahu dan tidak tahu apa yang diperbuatnya. Untuk mengatasi hal ini, sebenarnya sederhana saja cukup konsentrasi. Kata – katanya saja yang mudah, aplikasinya silahkan coba sendiri. Susah toh? Namun harus tetap dilatih dengan penuh kesadaran dan kesabaran. Apapun, dua hal itulah yang sangat perlu dilakukan dalam berdoa agar kita yakin, tambah yakin, ngimel, mantap, senang, berlama – lama, rajih dan dijamin terkabulnya doa.

Tapi bagaimana dengan sering gonta – ganti doa? Ah, ternyata itu sudah biasa. Banyak orang yang mengalaminya. Yang penting dari sekian banyak itu tentu ada yang jadi menu rutin dan pilihan utama, sesuai selera. Sebab yang saya tahu, ada yang suka doa ini, ada yang suka doa itu, ada yang begini, ada yang begitu. Mungkin hanya satu yang tak ada yang suka melantunkannya, yaitu doa Nabi SAW berikut ini: Allohumma ahyinii miskinan, wa amitnii miskinan wab’atsnii fii zumrotal masaakiin (Ya Allah hidupilah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkan aku bersama golongannya orang miskin). Benarkah ?

Oleh : Faizunal Abdillah
Read more »

Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan

"Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!" (HR. Tirmidzi) 
 
Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang.

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

1. Kematian mengingatkan Bahwa Waktu Sangat Berharga

Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, "Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya)."

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, "Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan." Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, "Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) dating azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: 'Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.."

2. Kematian Mengingatkan Bahwa Kita Bukan Siapa-Siapa

Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan 'habis', usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.

Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun. Padahal, sandiwara sudah berakhir.

Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya. Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.

Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naïf kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

3. Kematian Mengingatkan Bahwa Kita Tak Memiliki Apa-Apa

Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.

4. Kematian Mengingatkan Bahwa Hidup Sementara

Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar. Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.

5. Kematian Mengingatkan Bahwa Hidup Begitu Berharga

Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.

"Ad-Dun-ya mazra'atul lil akhirah." (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan.

Oleh : Heri_Lantabur
Read more »

23 Februari 2012

Perjanjian Antara Dukun Dengan Jin Setan

Sering kali kita mendengar bahkan menyaksikan peristiwa hal-hal di luar kewajaran sebagai manusia.
Seringkali terjadi kesepakatan antara tukang sihir dengan syaitan, bahwa pihak pertama, yaitu tukang sihir, akan mengerjakan beberapa kesyirikan, atau kekufuran yang nyata baik secara terselubung maupun terang-terangan sedangkan pihak syaitan akan melayani tukang sihir atau menundukkan orang yang akan melayani si tukang sihir.

Karena kesepakatan itu seringkali terjadi antara tukang sihir dan syaitan dari para pemuka kabilah jin dan syaitan, sehingga sang pemuka ini akan mengeluarkan perintah kepada anggota kabilah yang paling bodoh untuk melayani si tukang sihir ini serta mentaatinya dalam menjalankan semua perintahnya, yaitu memberitahukan berbagai hal yang telah terjadi atau melakukan upaya memisahkan dua belah pihak atau menyatukan cinta dua orang, atau menghalangi seorang suami agar tidak dapat mencampuri istrinya dan sebagainya. Perkara-perkara ini akan kita bahas dengan rinci, (pada pembahasan berikutnya), insya Allah Ta'ala.

Selanjutnya si tukang sihir mengerahkan jin ini untuk mengerjakan perbuatan jahat yang dia inginkan. Jika si jin tidak mentaatinya, maka dia akan mendekati pemuka kabilah jin itu dengan menggunakan berbagai macam jimat yang isinya berupa pengagungan pemuka kabilah ini seraya meminta pertolongan kepadanya dengan menyisihkan Allah Ta'ala. Maka, si pemuka jin inipun segera memberikan hukuman kepada jin tersebut dan menyuruhnya agar mentaati si tukang sihir atau dia akan menggantikan dengan jin yang lain untuk melayani tukang sihir yang musyrik itu.

Oleh karena itu kita bisa mendapatkan hubungan antara tukang sihir dengan jin yang ditugaskan untuk melayaninya sebagai hubungan kebencian dan permusuhan. Dan dari sini kita akan dapatkan bahwa jin tersebut seringkali menyakiti istri dan anak-anak tukang sihir itu atau mengganggu harta bendanya atau yang lainnya. Bahkan, terkadang jin itu menyakiti tukang sihir itu sendiri tanpa disadarinya, misalnya pusing yang terus-menerus, gangguan yang sering muncul pada saat tidur, atau kecemasan pada malam hari dan lain sebagainya. Bahkan seringkali tukang sihir yang hina tersebut tidak punya anak, karena jin yang melayaninya telah membunuh janin yang masih ada di dalam rahim sebelum penciptaannya sempurna. Yang demikian itu sudah sangat populer di kalangan para tukang sihir, bahkan sebagian mereka ada yang meninggalkan profesi tukang sihir ini agar mereka bisa mendapatkan keturunan.

Perlu saya ceritakan, saya pernah mengobati seorang wanita yang sedang sakit karena tersihir. Pada saat saya bacakan al-Qur'an di dekatnya, maka jin yang di tugaskan tukang sihir itu berbicara melalui lidah wanita tersebut, 'Aku tidak bisa keluar dari tubuh wanita ini'. 'Mengapa?' tanyaku. Dia pun menjawab, 'Karena aku takut akan dibunuh oleh si tukang sihir'. Selanjutnya, aku tanyakan, 'Pergilah dari tempat ini ke tempat lain yang tidak diketahui oleh si tukang sihir yang menyuruhmu'. 'Dia pasti akan mengirim jin lain untuk mencariku', sahut jin tersebut.

Kemudian kukatakan kepadanya, 'Jika kamu mau masuk Islam dan mengumumkan taubatmu dengan penuh kejujuran dan tulus ikhlas, maka kami dengan pertolongan Allah akan mengajarimu beberapa ayat al-Qur'an yang dapat menjaga dan melindungimu dari kejahatan jin-jin kafir. Maka dia pun menjawab, 'Tidak, aku tidak akan pernah masuk Islam, dan aku akan tetap menjadi pemeluk Nasrani'. Tidak ada paksaan dalam memeluk agama, tetapi yang paling penting kamu harus keluar dari tubuh wanita ini', pintaku kepadanya. 'Aku tidak akan keluar dari tubuhnya', jawabnya pasti. Kemudian aku katakan, 'Kalau begitu, dengan pertolongan Allah, sekarang kami bisa membacakan al-Qur'an kepadamu sehingga kamu akan terbakar'. Lalu aku memukulnya dengan keras sehingga jin itu menangis. Maka jin itu berkata, 'Aku akan keluar, aku akan keluar'. Selanjutnya, segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, dan segala karunia itu hanya milik-Nya semata, jin itu pun keluar dari tubuhnya.

Sebagaimana diketahui bersama, jika tukang sihir itu semakin kufur dan bertambah jahat, maka jin akan lebih mentaatinya dan akan segera melaksanakan tugas yang diperintahkan kepadanya. Begitu juga sebaliknya.

Tugas setan cuma satu yaitu menggoda manusia agar kufur kepada Allah SWT.
 
Oleh : si Penulis ( Sumber : fashingnet.com )
Read more »

22 Februari 2012

Pria Inggris Bertanya Tentang Wanita Muslimah

Seorang Pria Inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh jabat tangan dengan pria?"

Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?


Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang-orang tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."


Syaikh tersenyum & berkata: " Wanita-wanita kami (Kaum muslimin) adalah para RATU, & RATU tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yang bukan mahromnya)"


lalu si inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"


Syekh tersenyum dan ia mengambil 2 permen, ia membuka pembungkus permen yang pertama terus yang satu lagi dibiarkan tetap tertutup. Dia melemparkan kedua permen itu  kelantai yang kotor.


Syaikh bertanya: "Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"


Si inggris menjawab: "Yang tertutup"


Syeikh berkata: "Nah, Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami".


Sumber : http://www.osserem.me/2012/02/bijak-pria-inggris-bertanya-tentang.html 
Read more »

[KISAH] Cinta Laki-Laki Biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. "Kamu pasti bercanda!" Kata Mereka. Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

"Nania serius!" tegasnya, sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya. "Tidak ada yang lucu", kata Papa tegas, "Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!". Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

"Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan?" Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, "maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?". Nania terkesima. "Kenapa? Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik. Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!". Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

"Nania Cuma mau Rafli" sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. "Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!". "Cukup!" Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia. Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. "Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania". Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.
"Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!". Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli. Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen. "Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!" bela Nania. "Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan? Rafli juga pintar! Tidak sepintarmu, Nania. Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu". Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. "Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu". Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. "Tak apa" kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. "Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang", Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..
"Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya?" Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah. Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia! Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu. "Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit" kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

"Sekarang pembukaan satu lebih sedikit". Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. "Dokter?" Rafli bertanya pada Dokter yang menangani. "Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar", sang Dokter berkata. Mungkin?.. Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya dan langkah-langkah cepat yang bergerak sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat! Info yang diberikan Dokter.

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang. Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra.. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. "Nania, bangun, Cinta?" Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik, "Nania, bangun, Cinta?" Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.

Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!. Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama. Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.

Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania. 
Sumber : http://www.bluefame.com/topic/87718-cinta-laki-laki-biasa/page__pid__1153713
Read more »

21 Februari 2012

Kisah Nenek yang Menyusui Kucing

Ini terjadi antara manusia dan binatang. Dimana seekor kucing sejak bayi hingga berusia 3 tahun, menyusu pada seorang nenek, Sumratan (53), warga Kampung Marunda Kongsi, RT 4 RW 7, Jakarta Utara.
Layaknya seorang bayi, kucing yang diberi nama Gadut itu pun tumbuh sebagai kucing yang sehat dan kuat. Bahkan saat ini Sumratan menganggap Gadut layaknya anaknya sendiri, bukan sebagai hewan peliharaan. Mulai dari pemeliharaan hingga makanan pun diperhatikan.

Dikisahkan Sumratan saat ditemui di kontrakkannya, pertemuannya dengan Gadut, dimulai 3 tahun lalu saat seekor anak kucing yang tak berdaya datang padanya. Gadut kecil yang waktu itu datang langsung menyusu kepada Sumratan yang saat itu tengah tertidur. "Tiba-tiba saja dia menyusu, dia saat itu masih orok baru lahir," ujarnya.

Kejinakan kucing tersebut membuat Sumratan dan suaminya, Ali, yang bekerja sebagai penjaga masjid Al Alam, akhirnya memeliharanya. Saat itulah, kebiasaan menyusui dilakukan Sumratan kepada Gadut. "Nama Gadut saya ambil dari bahasa Madura berarti gemuk," jelas Sumratan, di rumah kontrakannya.

Dia menuturkan, Gadut yang berwarna cokelat dan belang putih, tak seperti kucing pada umumnya. Kucing ini tidak pernah memakan makanan mentah dan hewan lainnya seperti tikus, atau ular. Kucing ini biasa memakan ikan yang telah digoreng, sebanyak 3 kali dalam sehari seperti layaknya manusia.

Tak cuma itu, untuk buang air, lanjut Sumratan, Gadut tidak pernah sembarangan membuang kotorannya. "Dia pasti ke WC atau jarang mengeluarkan suara "meong" seperti kucing yang lain," ujarnya. Hingga saat ini, Gadut sering minta disusui. Biasanya, saat meminta disusui, Gadut akan menarik baju Sumratan atau berdiri dengan dua kaki sambil mencakar-cakar dengan lembut. 

Sumber : fashingnet.com
Read more »

8 Pelajaran Berharga dalam Kehidupan

Banyak orang berkata “pengalaman adalah guru yang paling berharga”,  saat kita manyadari bahwa belajar dari pengalaman, kesalahan masa lalu dan berbagai pelajaran hidup untuk meningkatkan kualitas hidup kita, maka saat itulah kita sedang mendaki puncak kesuksesan kita.
Namun jangan batasi diri Anda hanya dengan belajar melalui pengalaman pribadi yang telah berlalu, bertanyalah kepada seseorang yang memiliki pengalaman dan berhasil meraih kesuksesannya, baik itu pengalaman penuh kemenangan maupun kegagalan.
Dengan mengetahui cara bagaimana seseorang dapat menggapai keberhasilan, kita dapat mengikuti jejak para pemenang tersebut dan mendapatkan inspirasi dari perjuangan mereka, dengan kreativitas dan inovasi, Anda dapat menciptakan keberhasilan versi Anda.
Begitu juga sebaliknya kita dapat belajar dari kesalahan orang lain dan berusaha untuk tidak menghindarinya. Di era informasi yang pesat, kebutuhan informasi dan komunikasi dapat diakses tanpa mengenal ruang dan waktu.
Berikut delapan pelajaran berharga yang layak Anda tahu untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, pahami dan jadikan inspirasi bagi kesuksesan Anda:
  1. Efektifitas Biaya Hidup
    Kebutuhan hidup begitu beragam, dari yang penting, mendesak, tidak terlalu penting, bahkan sampai kebutuhan yang hanya sekedar pelengkap. Terkadang dengan begitu banyaknya penawaran, kita terjebak dalam ideologi konsumerisme tinggi yang membuat kita enggan untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan. Cobalah untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan Anda, dengan mengidentifikasi kebutuhan yang penting, mendesak, jangka panjang maupun jangka pendek. Rencanakanlah juga masa depan Anda dengan memilih investasi yang menarik & sesuai kebutuhan Anda dan pastikan Anda selalu memiliki dana simpanan untuk keadaan darurat
  2. Bangun jaringan persahabatan yang kondusif Anda bukanlah siapa yang Anda kenal, tapi siapa saja yang mengenal Anda dan memiliki hubungan yang baik dengan Anda. Mungkin dengan banyaknya akun yang kita miliki di situs jejaring sosial, terkadang kita meremehkan arti sesungguhnya dari networking.
    Sesungguhnya nama dan informasi kontak online yang kita miliki bukan merupakan jaringan yang aktif. Untuk mewujudkan jaringan yang sesungguhnya, kita harus membangun jaringan yang saling mengetahui, dapat saling menjangkau untuk membantu dan dapat merespon Anda dengan aktif karena mereka benar-benar mengenali Anda.
    Maka berilah nilai pada keberadaan Anda kepada orang-orang yang mengenal Anda, seperti dengan cara memberi komunikasi yang efektif, kepedulian dan saling membantu.
  3. Berorientasi pada karier yang lebih baik Begitu banyak prospek yang muncul di era globalisasi pada beberapa tahun terakhir ini, profesi-profesi baru bermunculan. Prospek karir juga semakin berkembang, begitu juga sebaliknya perekonomian dapat berubah sewaktu-waktu.
    Tidak ada salahnya untuk memikirkan peluang karir yang lebih menantang atau sekedar mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik melalui pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat dan keahlian Anda. Buatlah rencana B atau bahkan rencana C untuk mendapatkan karier idaman  Anda kedepan, pastikan transisi yang Anda lakukan dapat berjalan dengan baik.
  4. Miliki kemampuan menjual Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata “menjual”? Mungkin yang ada di pikiran Anda adalah sales, discount ataupun teknik marketing. Banyak orang salah kaprah tentang menjual. Kenyataannya hidup kita penuh dengan aktivitas menjual, saat bekerja, kita berusaha menawarkan kemampuan kita untuk perusahaan berinteraksi, begitu pula saat berkomunikasi, kita menawarkan pemikiran Anda kepada orang lain.
    Dengan memiliki kemampuan menjual yang baik, akan mempermudah Anda untuk mampu memahami lingkungan sekitar, mengidentifikasi kebutuhan yang ada, dan dapat lebih memahami orang lain sehingga Anda mampu meraih apa yang Anda inginkan. Dengan pemahaman dan praktik menjual yang berkelanjutan, Anda dapat mengambil kesempatan untuk memulai bisnis Anda sendiri.
  5. Lebih cerdas, lebih bersemangat
    Kebutuhan akan informasi dan ilmu pengetahuan sangat dihargai di era globalisasi yang sangat pesat dan penuh persaingan. Dengan memiliki kemampuan yang baru dan selalu berkembang kita akan mampu berkompetisi dalam persaingan. Berikanlah perhatian khusus untuk ilmu pengetahuan, cari tahu bagaimana cara belajar lebih efektif dan pengetahuan yang dapat bermanfaat untuk masa depan. 
     
  6. Olahraga sebagai investasi kesehatan
    Betul! Kesehatan adalah salah satu investasi paling berharga bagi kehidupan Anda, dengan selalu menjaga kesehatan. Luangkanlah waktu sekitar 20 – 30 menit dalam sehari untuk melatih tubuh Anda dan memastikan Anda selalu terjaga dari berbagai resiko kesehatan yang sangat merugikan bagi produktivitas Anda. Pastikan kondisi tubuh Anda selalu fit untuk meraih kesempatan-kesempatan emas dan bangun kebiasaan baik agar kesehatan anda tetap terjaga dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi, seimbang dan keseimbangan mental yang baik.
  7. Tingkatkan nilai religius Ada saat-saat dimana kita berada dalam kondisi yang membuatuhkan pertolongan, dengan meningkatkan nilai religius dalam diri Anda, Anda akan lebih mudah mendapatkan ketenangan atas setiap kondisi yang merugikan atau tekanan-tekanan pekerjaan yang membutuhkan mentalitas kuat.
    Memiliki hubungan yang baik dengan sesuatu yang memiliki daya super besar dan selalu menjanga hubungan antara diri pribadi, tuhan dan sesama manusia akan menciptakan ketenangan dalam diri dan membuat Anda lebih siap dalam menghadapi tantangan. Pahamilah sifat ketuhanan dalam diri Anda, dan pastikan Anda menempatkan setiap hal dalam perspektif yang tapat.
  8. Pribadi yang rendah hati Memiliki kepribadian yang menyenangkan dan rendah hati merupakan sebuah magnet untuk mendapatkan banyak teman dan jaringan yang berkualitas. Hidup tidak hanya tentang bagaimana kita mendapatkan apa yang telah kita perjuangkan dan cita-citakan, namun juga bagaimana kita mampu meraih keberhasilan bersama dan saling berbagi antar satu sama lain.
    Dengan memiliki banyak teman, Anda akan menemukan keberuntungan yang tidak terduga, banyak orang yang akan memberikan perhatian kepada Anda, mendukung Anda dan selalu ada pada saat Anda membutuhkannya.

    Sumber : Dunia Training
Read more »

20 Februari 2012

Kisah Nyata Anak Durhaka dari Singapura

Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.

Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dunia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.

Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemennya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.

Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartemen yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.

Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.

Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Road. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!

Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu dan menjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchard Road itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.

Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.

Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.

PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian" .

Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejak saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke apartemen ayahnya.

Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu "Larangan kepada para orangtua untuk tidak mewariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.

Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan di resto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.

Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.

Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.

Mereka, warga negara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sumber : fashingnet.com
Read more »

5 Cara Terbaik Menambah Energi Anda (Tanpa Kafein)

Setiap orang punya mimpi dan ingin menjadi sukses. Seringkali bahkan mereka sudah membuat rencana dan mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan untuk sukses. Mereka sudah mengikuti seminar, membaca puluhan buku motivasi dan sukses namun hidup mereka tidak ada perubahan sama sekali. Anda tahu penyebabnya? Simple. Karena mereka tidak take action.
Mengapa tidak take action? Dalam riset terakhir mengatakan, sebetulnya bukan masalah tidak punya waktu (kita semua memiliki waktu yang sama bukan? 24 jam sehari?) atau hambatan umum lainnya seperti tidak punya uang atau sejenis. Ketika orang banyak beralasan, ternyata masalah dasarnya sangat simple. Itu karena mereka tidak punya energi lagi untuk melakukan sesuatu.

Kurang Energi banyak berpengaruh secara besar dalam beralasan.

Dalam setidaknya 10 tahun terakhir, solusi untuk memiliki waktu yang panjang dan bekerja dalam kecepatan tinggi, kafein dan minuman energi bergula tinggi menjadi solusi singkat dan cepat untuk para gamers dan mahasiswa. Nah, bagaimana dengan orang dewasa? Apakah Anda melakukan hal yang sama?
Kafein mungkin menjadi solusi untuk Anda untuk berbagai aktivitas yang tak terbendung selama seharian, namun dampak negatifnya perlu Anda pertimbangkan secara lebih seksama. Bagi Anda yang ingin memiliki energi lebih untuk menyelesaikan setiap aktivitas Anda dan tetap memiliki energi untuk bersenang senang dengan keluarga setelah jam kerja, berikut kami sajikan lima tips untuk Anda yang telah terbukti menambah energi Anda
  1. Yoga
    Di dalam yoga, terdapat gerakan-gerakan khusus yang mampu menstimulasi mekanisme tubuh Anda agar menjadi lebih baik. Diantara teknik yang baik untuk menggandakan energi Anda di yoga adalah teknik nafas api, saat Anda berbaring dan mengatur teknik pernapasan Anda yang dirancang secara langsung dan spesifik menstimulasi secara perlahan energi pada tubuh Anda. Napas api dirancang tidak hanya untuk membersihkan tapi juga menyalurkan tenaga dalam tubuh Anda.
  2. Olahraga
    Berolahraga merupakan salah satu hal terbaik untuk merasa lebih enerjik, karena dengan berolahraga aliran darah dalam tubuh Anda dan lebih cepat mengisi asupan oksigen ke otak dan otot Anda. Dengan berolahraga terjadi perubahan fisiologis dalam tubuh Anda sehingga meningkatkan kewapadaan dan mengisi ketersediaan energy secara menyeluruh ke organ tubuh Anda.
  3. Meditasi
    Saat Anda cemas dan stress, secara cepat energi Anda akan terkuras dan terkadang kita sulit untuk menghindari perasaan cemas atau stress dalam pekerjaan. Karena itu penting untuk menjaga keseimbangan antara pikiran dan tubuh agar tercipta keselarasan saat menghadapi tantangan.Dengan bermeditasi, Anda dapat menyeimbangkan antara kondisi mental dan fisik Anda, mencari ketenangan dan memasukkan nilai-nilai positif dalam diri Anda sehingga Anda dapat lebih siap menghadapi berbagai stress dan kecemasan.
  4. Menjaga kualitas tidur
    Seperti baterai telepon seluler, tubuh manusiapun perlu di charge dan tidur merupakan cara tubuh untuk mengisi kembali energi. Dengan memiliki kualitas tidur yang baik, Anda akan lebih bersemangat saat bangun di pagi hari, ini dikarenakan pada saat tidur tubuh kita banyak melakukan aktifitas restoratif atau aktifitas menyembuhkan untuk jaringan-jaringan tubuh yang rusak.
  5. Mendengarkan musik penuh energi
    Musik yang penuh energi seperti bahan bakar untuk mood Anda. Saat mendengarkan musik yang Anda suka, Anda akan memiliki energi ekstra yang mampu mendongkrak semangat Anda. Dalam sebuah penelitian dimana para pekerja diperdengarkan musik klasik mengalami peningkatan produktivitas dalam pekerjaannya serta kreativitasnya pun meningkat.
Terbukti banyak hal yang dapat Anda coba untuk meningkatkkan semangat dan energi Anda tanpa harus bergantung pada kafein. Cobalah untuk melakukan tips-tips tersebut dan dapatkan hasil maksimal dari pekerjaan Anda. Selain itu Anda mendapatkan hal positif lainnya dengan terhindar dari resiko negatif mengkonsumsi kafein secara berlebihan.

Sumber : Dunia Training
Read more »

Membaca

Membaca menjadi bagian yang sangat mendasar ketika kemudian kita mempunyai harapan untuk lebih tahu tentang berbagai hal di dunia ini. (Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor. Sebagian besar kegiatan membaca sebagian besar dilakukan dari kertas. Batu atau kapur di sebuah papan tulis bisa juga dibaca. Tampilan komputer dapat pula dibaca. Membaca dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri - Wikipedia)

Sama seperti ketika pertama kali Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.

Akhirnya, Jibril berkata:

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Dengan membaca kita bisa tahu tentang hakikat hidup sebenarnya, tahu tentang hal dimasa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan semakin banyak membaca berarti semakin memperbanyak memory ilmu di otak. Pernah kan kita mendengar " Uthlubal 'ilma walau bisshiin " Mencarilah ilmu walaupun sampai di negeri Cina ? Bukankah sebenarnya kalau boleh dikatakan bahwa ilmu itu juga berarti membaca ?

Ada seorang menteri di sebuah kerajaan yang bercerita bahwa suatu malam karena ada suatu hal penting yang harus disampaikan kepada Raja, maka dia memberanikan mendatangi tempat dimana Raja beristirahat. Di saat dirinya berada tepat di depan pintu, dia terpana, terpaku saat mendengar Raja mengalunkan ayat - ayat Al Quran. Subhanallah, ditengah malan seperti ini ? Pikir sang menteri. Ketika kemudian dirinya sudah bertemu dengan raja, dengan penuh keingintahuan dia bertanya tentang kejadian tadi, dan dijawab oleh raja : Sebab aku juga ingin menjadi baik, bukan hanya sekedar bisa memerintahkan kepada rakyatku untuk membaca tiga ayat Al quran tiap hari, tetapi aku harus juga bisa mengerjakannya.

Betapa bijaknya rajaku, gumam si menteri.

Sudahkah hari ini kita membaca ?

Sumber : http://ldiisampit.blogspot.com/2009/06/membaca.html
Read more »

Banyak Amalan Yang Menjadi Pulihan

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,"Barangsiapa ketika mendengar adzan mengucapkan,
[Ya Allah, Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah al-Wasilah (derajat di surga yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam) dan keutamaan kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan], maka ia akan mendapatkan syafa'atku pada hari Kiamat.." (HR. al-Bukhari)

• SHALAT DUA RAKA'AT SETELAH WUDHU

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seseorang berwudhu, dengan menyempurnakannya, lalu melaksanakan shalat dua raka'at dan ia melaksanakannya dengan hati dan wajahnya (konsentrasi), melainkan telah pasti (wajib) baginya surga." (HR. Muslim)

• BERSEGERA MELAKSANAKAN SHALAT

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Andaikata manusia mengetahui pahala yang ada pada adzan dan shaf pertama, kemudian tidak mendapati selain harus melakukan undian, niscaya mereka akan melakukannya." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

• PERGI KE MASJID

Rasululllah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang pergi ke masjid di pagi hari atau sore harinya, maka Allah akan menyediakan baginya hidangan di dalam surga setiap pagi atau sore." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

• MEMPERBANYAK SHALAT

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud (shalat) sebab tidaklah kamu sujud sekali kepada Allah, melainkan dengannya Dia akan mengangkat derajatmu dan menghapus dosa (kecil)-mu.” (HR. Muslim)

• SHALAT SUNNAH RAWATIB

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang Muslim melaksanakan shalat sunnah, selain fardhu karena Allah subhanahu wata’ala setiap hari sebanyak dua belas raka'at maka Allah akan membangun untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)

• SHALAT SUNNAH SHUBUH

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Dua raka'at Fajar (sebelum Shubuh) lebih baik dari dunia dan seisinya." (HR. Muslim)

• SHALAT DHUHA

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Setiap tulang rusuk salah satu dari kamu bernilai sedekah; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan 'alhamdulillah') adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan 'Laa ilaaha illallah') adalah sedekah, setiap takbir (ucapan 'Allahu Akbar') adalah sedekah, amar ma'ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah dan termasuk bagian dari itu dua raka'at shalat Dhuha." (HR. Muslim)

• SHALAT JENAZAH

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia mendapatkan satu Qirath dan barangsiapa yang menghadirinya hingga dikuburkan, maka ia mendapatkan dua Qirath." Lalu ada yang bertanya, "Apakah dua Qirath itu.?" Beliau menjawab, "Seperti dua gunung yang besar.."(HR. al-Bukhari dan Muslim)

• ZIKIR SETELAH SHALAT

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengucapkan tasbih (mengucapkan 'subhanallah') di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucapan 'alhamdulillah') sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucapkan 'Allahu Akbar') sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan,
[Tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu], maka Aku akan mengampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)

• MEMBACA AYAT KURSI

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang membaca ayat Kursi setiap akhir shalat wajib, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian." (HR. an-Nasa-i)

• PUASA

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka selama tujuh puluh tahun perjalanan." (HR. Ahmad dan an-Nasa-i)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa setahun." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan an-Nasa-i)

• MEMBACA AL-QUR'AN

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipatnya." (HR. at-Tirmidzi)

• SHALAWAT KEPADA NABI SHALLALLAHU’ALAIHI WASALLAM

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengucapkan satu kali shalawat kepadaku, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali.” (HR. al-Bukhari)

• TASBIH, TAHMID DAN TAHLIL

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan,
[Tiada Tuhan (yang berhak disembah dengan haq) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari seratus kali, maka ia mendapatkan pahala setara membebaskan sepuluh budak, dicatat baginya seratus pahala, dihapus darinya seratus dosa dan ia mendapatkan penjagaan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Dan tidak ada seorang pun melakukan yang lebih baik darinya melainkan orang yang melakukan lebih banyak dari itu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,”Barangsiapa yang mengucapkan 'subhanallah wa bihamdihi' dalam sehari sebanyak seratus kali, maka akan dihapus dosa-dosanya sekali pun sebanyak buih di lautan."(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan,
"Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi-Nya, tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Dia, Allah Maha Besar", Maka akan ditanamkan untuknya sebuah pohon kurma di surga." (HR. al-Bukhari)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang hamba mengucapkan di pagi dan sore hari sebanyak tiga kali,
[Aku rela Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu’alaihi wasallam sebagai Nabi dan Rasul], melainkan sudah menjadi hak Allah untuk meridhainya pada hari Kiamat." (HR. Ahmad)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 'la haula wa la quwwata illa billah' adalah salah satu dari sekian banyak perbendaharaan surga." (HR. an-Nasa-i)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai Allah ar-Rahman; subhanallah wa bihamdihi sub-hanallahil 'azhim." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Aku telah mengucapkan empat kalimat yang aku ulang sebanyak tiga kali lebih baik dari yang kamu ucapkan
[Maha suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan Arasy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya." (HR. Muslim dan Abu Dawud)

• MENYANTUNI PARA JANDA DAN ORANG-ORANG MISKIN

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Penyantun janda dan orang miskin adalah seperti Mujahid di jalan Allah." Aku mengira (periwayat hadits-penj.) Beliau shallallahu’alaihi wasallam melanjutkan, "dan seperti orang yang melakukan shalat malam tanpa henti-henti dan seperti orang yang berpuasa tanpa pernah berbuka." (HR. Muslim)

• MENJENGUK ORANG SAKIT

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang Muslim menjenguk saudaranya sesama Muslim yang sedang sakit di waktu pagi melainkan tujuh puluh ribu malaikat mengucapkan shalawat atasnya (mendoakannya) hingga sore hari. Dan tidaklah ia menjenguknya di waktu sore, melainkan tujuh puluh ribu malaikat mengucapkan shalawat atasnya (mendoakannya) hingga pagi hari dan ia memiliki kebun di surga."(HR. at-Tirmidzi)

• MENGUCAPKAN ALHAMDULILLAH SETELAH MAKAN

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang telah menyantap makanan lalu mengucapkan,
[Segala puji bagi Allah Yang telah memberi (makanan kepadaku) yang ini dan menganugerahkan rizqi dengan tanpa daya dan upaya dariku], maka akan diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu."(HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

• MEMBACA DO'A 'KAFARATUL MAJLIS' (PENUTUP MAJLIS)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang duduk di suatu majlis dan banyak salah, lalu sebelum beranjak dari majlis tersebut, ia mengucapkan,
[Maha suci Engkau, Ya Allah. Dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu], melainkan diampuni baginya dosa yang terjadi di majlis itu." (HR. at-Tirmidzi)

• MENDIDIK ANAK-ANAK PEREMPUAN

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang diberi suatu cobaan (dengan memiliki) anak-anak perempuan ini, lalu ia memperlakukan mereka dengan baik, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka." (HR. Ahmad)

• AKHLAQ YANG BAIK

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada sesuatu pun dalam timbangan seorang Mukmin yang lebih berat dari akhlaq yang baik pada hari Kiamat." (HR. at-Tirmidzi)

Oleh: heri_lantabur
Read more »