22 Agustus 2012

Tips Mengatasi Keraguan Saat Diajak Menikah

Congratulations!, akhirnya dia melamar Anda. Namun, Anda yang awalnya bersemangat mempersiapkan pernikahan, belakangan malah maju-mundur. Semakin dekat dengan hari-H pernikahan, perasaan Anda semakin tidak karuan. Keraguan yang mendadak muncul menjelang detik-detik pernikahan kerap dialami hampir setiap orang. Ada perasaan was-was kehidupan baru tidak sesuai harapan. Bagaimana kalau ternyata lelaki yang Anda pilih tidak sebaik bayangan Anda atau dengan kata lain: He’s not Mr. Right, anyway! Jadi, sebelum memutuskan bilang, “Ya, kita menikah,” sebaiknya Anda menimbang-nimbang lagi dengan matang, apakah keputusan Anda sudah tepat atau belum. Agar tidak bingung, buatah daftar alasan yang membuat Anda harus menikah dengannya dan apa yang menjadi keraguan Anda. 
Berikut ini Tips mengatasi Keraguan tersebut, dengan prinsip-prinsip alasan utama sebagai berikut:

1. Mengenali Karakter. 
Anda dan dia bisa diibaratkan seperti buku yang terbuka. Anda mengenal betul bagaimana reaksinya bisa sedang mengalami situasi tertentu, entah itu saat ia sedang marah, bahagia, sedih, kesal dan kecewa. Hubungan yang terjalin sekian lama sepertinya cukup memperkaya pengetahuan Anda dan dia tentang karakter masing-masing. Hal ini penting dipertimbangkan, karena dia idealnya akan menjadi teman Anda sampai sisa hidup Anda.

2. Kematangan Berpikir. 
Sejak lama Anda mengetahui sosok dia sebagai lelaki yang mampu menjadi nahkoda yang baik dan bertanggung jawab. Ia orang yang bisa diandalkan untuk pemecahan setiap masalaah. Terutama sekali, si dia mampu melihat persoalan jauh ke depan dan bisa menjadi teman diskusi yang asyik. Selalu ada hal baru ketika Anda terlibat pembicaraan dengannya. Jika ia mempunyai kualitas seperti ini, untuk apa lagi Anda ragu menikah dengannya.

3. Kecocokan Emosi. 
Anda merasa kebutuhan emosi Anda terpenuhi oleh kehadiran dirinya. Satu contoh kecil, dia bisa memenuhi kebutuhan emosi Anda yang ingin dimanja, diayomi dan diemong. Ia orang yang dengan segenap daya dan upaya mendukung Anda ketika Anda benar-benar membutuhkannya. Kebutuhan emosi Anda dan si dia bagaikan kepingan puzzle yang saling melengkapi.

4. Kemapanan Ekonomi.  
Di awal hubungan, cinta memang memegang peranan, tapi ketika memasuki kehidupan pernikahan, urusan cinta bisa jadi nomor sekian. Beban hidup berumah tangga semakin mahal, banyak hal perlu dibiayai, dari kebutuhan hidup sehari-hari, sampai pendidikan anak. Kalau Anda melihat secara ekonomi si dia tidak bermasalah, kenapa harus berpikir 2 kali untuk menikah dengannya? Ya, meski si dia sekarang ini belum menunjukkan kemapanannya, setidaknya ia berbakat dan berpotensi ke arah itu.

5. Menyukai Keluarganya.  
Bagi masyarakat kita, pernikahan berarti penyatuan 2 keluarga. Anda tidak hanya menikah dengan dirinya, tapi juga keluarga besarnya. Bagaimana hubungan Anda dengan keluarganya? Mereka menerima Anda dengna tangan terbuka, kan? Lantas, apalagi yang dipersoalkan? Menikah dengan orang yang keluarganya Anda kenal dengan baik, lebih menentramkan daripada menikah dengan orang yang keluarganya tidak menyukai Anda.

Sumber :
http://tipsanda.com/2009/07/07/tips-mengatasi-keraguan-saat-diajak-menikah/

0 comments:

Posting Komentar