Congratulations!, akhirnya dia melamar Anda. Namun, Anda
yang awalnya bersemangat mempersiapkan pernikahan, belakangan malah
maju-mundur. Semakin dekat dengan hari-H pernikahan, perasaan Anda
semakin tidak karuan. Keraguan yang mendadak muncul menjelang
detik-detik pernikahan kerap dialami hampir setiap orang. Ada perasaan
was-was kehidupan baru tidak sesuai harapan. Bagaimana kalau ternyata
lelaki yang Anda pilih tidak sebaik bayangan Anda atau dengan kata lain:
He’s not Mr. Right, anyway! Jadi, sebelum memutuskan bilang, “Ya, kita menikah,”
sebaiknya Anda menimbang-nimbang lagi dengan matang, apakah keputusan
Anda sudah tepat atau belum. Agar tidak bingung, buatah daftar alasan
yang membuat Anda harus menikah dengannya dan apa yang menjadi keraguan
Anda.
Berikut ini Tips mengatasi Keraguan tersebut, dengan
prinsip-prinsip alasan utama sebagai berikut:
1. Mengenali Karakter.
Anda dan dia bisa diibaratkan
seperti buku yang terbuka. Anda mengenal betul bagaimana reaksinya bisa
sedang mengalami situasi tertentu, entah itu saat ia sedang marah,
bahagia, sedih, kesal dan kecewa. Hubungan yang terjalin sekian lama
sepertinya cukup memperkaya pengetahuan Anda dan dia tentang karakter
masing-masing. Hal ini penting dipertimbangkan, karena dia idealnya akan
menjadi teman Anda sampai sisa hidup Anda.
2. Kematangan Berpikir.
Sejak lama Anda mengetahui
sosok dia sebagai lelaki yang mampu menjadi nahkoda yang baik dan
bertanggung jawab. Ia orang yang bisa diandalkan untuk pemecahan setiap
masalaah. Terutama sekali, si dia mampu melihat persoalan jauh ke depan
dan bisa menjadi teman diskusi yang asyik. Selalu ada hal baru ketika
Anda terlibat pembicaraan dengannya. Jika ia mempunyai kualitas seperti
ini, untuk apa lagi Anda ragu menikah dengannya.
3. Kecocokan Emosi.
Anda merasa kebutuhan emosi Anda
terpenuhi oleh kehadiran dirinya. Satu contoh kecil, dia bisa memenuhi
kebutuhan emosi Anda yang ingin dimanja, diayomi dan diemong. Ia orang
yang dengan segenap daya dan upaya mendukung Anda ketika Anda
benar-benar membutuhkannya. Kebutuhan emosi Anda dan si dia bagaikan
kepingan puzzle yang saling melengkapi.
4. Kemapanan Ekonomi.
Di awal hubungan, cinta memang
memegang peranan, tapi ketika memasuki kehidupan pernikahan, urusan
cinta bisa jadi nomor sekian. Beban hidup berumah tangga semakin mahal,
banyak hal perlu dibiayai, dari kebutuhan hidup sehari-hari, sampai
pendidikan anak. Kalau Anda melihat secara ekonomi si dia tidak
bermasalah, kenapa harus berpikir 2 kali untuk menikah dengannya? Ya,
meski si dia sekarang ini belum menunjukkan kemapanannya, setidaknya ia
berbakat dan berpotensi ke arah itu.
5. Menyukai Keluarganya.
Bagi masyarakat kita,
pernikahan berarti penyatuan 2 keluarga. Anda tidak hanya menikah dengan
dirinya, tapi juga keluarga besarnya. Bagaimana hubungan Anda dengan
keluarganya? Mereka menerima Anda dengna tangan terbuka, kan? Lantas,
apalagi yang dipersoalkan? Menikah dengan orang yang keluarganya Anda
kenal dengan baik, lebih menentramkan daripada menikah dengan orang yang
keluarganya tidak menyukai Anda.
Sumber :
http://tipsanda.com/2009/07/07/tips-mengatasi-keraguan-saat-diajak-menikah/
0 comments:
Posting Komentar