Idul Fitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal
yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari
Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila
dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan menyelenggarakan Salat Ied
bersama-sama di masjid-masjid, di tanah lapang, atau bahkan jalan raya
(terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup menampung
jamaah. Dan sebelum salai ied di lakukan imam mengingatkan siapa yang
belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat ied baru membayar
zakatnya hukum nya sodakoh biasa bukan zakat.
Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri
Idul Fitri menandai berakhirnya puasa pada bulan Ramadan.
Salat Idul Fitri biasanya dilakukan di lapangan. Adapun hukum dari
Salat Idul Fitri ini adalah sunnah mu'akkad. Sebelum salat, kaum
muslimin mengumandangkan takbir. Adapun takbir adalah sebagai berikut:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
الله أكبر الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
لا إله إلا الله | la ilaha illa Allah | Tidak ada Tuhan selain Allah |
الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
ولله الحمد | wa li-illahi al-hamd | Segala puji hanya bagi Allah |
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain
menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga harus membayar zakat fitrah
sebanyak 2,7 kilogram bahan pangan pokok. Tujuan dari zakat fitrah
sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin.
Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlangsung, dan
dilanjutkan dengan do'a. Setelah itu, kaum muslimin saling
bermaaf-maafan. Terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi
kuburan.
Idul Fitri di berbagai wilayah
Asia Tenggara
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya
utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga
yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus
berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia
mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik
atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan
memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia
diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya,
penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas
Islam menetapkannya berbeda. Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, dimana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik)
untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan
disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di
Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya
kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke
rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang
dikenal dengan "halal bi-halal", memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan. Diperkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank,
perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul
Fitri hingga akhir minggu perayaan. Masyarakat disini biasanya saling
mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf lahir
dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia
juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Disini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.
Umat Muslim adalah minoritas di Filipina,
sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan
perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur
nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.
Arab Saudi
Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh,
umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan
digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan
musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap
daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga
terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
Eropa
Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris.
Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan
bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum
Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut
akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan
hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.
Idul Fitri dalam kalender Masehi
Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan (kalender lunar), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender solar). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya. Perkiraan hari Idul Fitri dalam kalender Masehi ialah sebagai berikut:
Hijriah | Masehi |
---|---|
1410 | 27 April 1990 |
1411 | 16 April 1991 |
1412 | 4 April 1992 |
1413 | 25 Maret 1993 |
1414 | 14 Maret 1994 |
1415 | 3 Maret 1995 |
1416 | 21 Februari 1996 |
1417 | 9 Februari 1997 |
1418 | 30 Januari 1998 |
1419 | 19 Januari 1999 |
1420 | 8 Januari 2000 |
1421 | 27 Desember 2000 |
1422 | 16 Desember 2001 |
1423 | 6 Desember 2002 |
1424 | 25 November 2003 |
1425 | 14 November 2004 |
1426 | 3 November 2005 |
1427 | 24 Oktober 2006 |
1428 | 13 Oktober 2007 |
1429 | 1 Oktober 2008 |
1430 | 21 September 2009 |
1431 | 10 September 2010 |
1432 | 31 Agustus 2011 |
1433 | 19 Agustus 2012 |
1434 | 8 Agustus 2013 |
1435 | 29 Juli 2014 |
1436 | 19 Juli 2015 |
1437 | 7 Juli 2016 |
1438 | 26 Juni 2017 |
1439 | 15 Juni 2018 |
1440 | 5 Juni 2019 |
1441 | 24 Mei 2020 |
1442 | 13 Mei 2021 |
1443 | 2 Mei 2022 |
0 comments:
Posting Komentar