Sederetan mobil
mentereng dan berwarna cerah terjajar rapi di halaman tengah Kompleks
Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/6/2012). Uniknya, nama mobil-mobil
mentereng ini sangat khas Indonesia, seperti Keris V.3-Nakoela,
Kalabia-Sadewa, Kanayakan-Kanayakan 21, Tumang Medal-Putra Siliwangi,
Sangkuriang Medal-Boemi Siliwangi, Cikal Cakrasvarna-Cikal, Semar
Prototype, dan Khatulistiwa Line 2.
Setelah dilihat lebih teliti,
ternyata mobil ini merupakan mobil hemat energi hasil karya mahasiswa
Indonesia. Mobil-mobil ini rencananya akan diikutsertakan dalam ajang
Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada
tanggal 4-7 Juli 2012. SEM adalah ajang yang menantang anak muda
untuk merancang kendaraan masa depan yang mampu menempuh jarak terjauh
dengan bahan bakar seminimal mungkin.
Mobil bermerek Keris V.3-Nakoela
hasil karya mahasiswa UI, misalnya, ditargetkan mampu menempuh jarak
1.000 kilometer per satu liter bahan bakar. Sebelumnya, pada ajang SEM
2011, mobil berukuran 273 cm x 80 cm x 80 cm dan bermesin Honda 110 cc
ini telah berhasil menempuh jarak 127 kilometer per satu liter bahan
bakar.
Sementara itu, mobil bermerek Cikal
Cakrasvarna-Cikal buatan mahasiswa ITB berhasil menempuh 117 kilometer
per satu liter bahan bakar. Pada ajang SEM 2012, mahasiswa ITB
menargetkan mobil bermesin ICE 100 cc dan berukuran 270 cm x 120 cm x
128 cm ini mampu menempuh jarak 130 kilometer per 1 liter bahan bakar.
Ada lagi mobil bermerek Semar
Prototype buatan mahasiswa UGM. Mobil ini berhasil menempuh jarak 144
kilometer per satu liter bahan bakar pada ajang SEM 2011. Tahun ini,
mobil bermesin 4 stroke 80 cc dan berukuran 280 cm x 65 cm x 100 cm ini
ditargetkan mampu menempuh 280 kilometer per satu liter bahan bakar.
Kagum
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi jajaran menteri, seperti Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Menteri Pendidikan M Nuh, dan
CEO Royal Dutch Shell Peter Voser sempat meninjau mobil-mobil hemat
energi tersebut. Terkait kompetisi ini, Voser mengatakan, Shell memang
mengambil langkah inovatif untuk merespon tantangan energi masa depan.
"Saya sangat terkesan dengan
antusiasme para pelajar dan komitmen mereka untuk menjawab tantangan
ini. Ini memberi saya harapan bahwa kita semua dapat membuat perubahan
positif untuk memenuhi tantangan energi global di masa depan," kata
Voser. Antusiasme serupa diekspresikan Jero.
"Saya kagum ada mobil yang mampu
menempuh jarak 100 kilometer per satu liter bahan bakar. Ada juga yang
130 kilometer per satu liter bensin," kata Jero.
Sementara itu, Nuh berharap
mahasiswa Indonesia dapat kembali menoreh prestasi pada SEM 2012.
Menurut Nuh, mahasiswa Indonesia telah berhasil membawa harum nama
Indonesia pada ajang SEM 2010 dan 2011.
"Tapi sasarannya bukan hanya pada
lomba. Ini hanya media untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
Sasaran utamanya adalah kita bisa mengembangkan teknologi yang dapat
benar-benar mencerminkan penghematan energi," kata Nuh.
Menurut Nuh, mahasiswa yang
berhasil pada ajang SEM akan dilibatkan dalam proses perancangan mobil
listrik yang ditargetkan selesai pada 2014. Pada 2012, Nuh mengatakan,
pemerintah menargetkan mock-up dan desain tiga dimensi telah rampung.
"Pada 2012, prototype sudah keluar.
Kemudian pada 2014, sudah ada model layak yang bisa jalan di lapangan,"
kata Nuh. Ditambahkannya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp 100 miliar untuk biaya riset mobil listrik.
0 comments:
Posting Komentar