6 Februari 2012

Oo, Kolesterol Melonjak Gara-gara Puasa 'Balas Dendam'


image

Puasa sebenarnya bisa dijadikan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan dengan diet atau detoksifikasi. Tapi yang banyak terjadi puasa justru membuat kolesterol meningkat karena gaya puasanya 'balas dendam'.

Hal ini terjadi karena orang cenderung menjadikan saat berbuka puasa sebagai ajang balas dendam terhadap berbagai makanan berkolesterol tinggi.

Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap bulan puasa, orang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman manis dan bersantan.

Selain itu, ada pula kecenderungan untuk mengurangi aktivitas olah tubuh dengan alasan untuk menyimpan tenaga agar kuat menjalani tugas sehari-hari. Padahal, dengan perubahan pola makan inilah risiko tinggi kolesterol sering mengintai.

"Puasa sebenarnya bagus sekali untuk kesehatan tubuh, sepanjang orang mau membatasi pola makannya. Dan tidak ada itu kata balas dendam," ujar dr Arieska Ann Soenarta, Sp.JP (K), spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah RS Harapan Kita, dalam acara konferensi media 'Kontrol Hidup Kontrol Kolesterol' di Plaza FX, Jakarta, Kamis (19/8/2010).

Menurut dr Ann banyak sekali kecenderungan orang makan tidak terkontrol pada bulan puasa, terutama pada saat buka puasa. Hal ini dapat diamati dengan penuhnya restoran-restoran mahal yang menyajikan berbagai makanan termasuk makanan berkolesterol tinggi, di saat buka puasa.

"Meskipun puasa, pola makan kita tetap harus sehat dan tidak boleh berlebihan. Mentang-mentang puasa, makan jangan asal aja, nanti jantungnya juga asal-asalan," jelas dokter yang juga merupakan anggota Badan Pengawas Yayasan Stroke Indonesia.

Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko serangan jantung koroner. Karena itulah sangat penting bagi masyarakat untuk mulai menyikapi kolesterol dengan bijak sejak dini dan merubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat .

Kolesterol merupakan suatu kata yang sangat umum di masyarakat. Sayangnya, sedikit yang tahu bahwa kolesterol dapat mengganggu siapa saja, tak mengenal usia, gender dan status sosial. Bahkan kolesterol merupakan 'silent killer' yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Selain menyebabkan penyakit jantung, kolesterol tinggi juga merupakan faktor pencetus terjadinya stroke atau serangan otak. Menurut Yayayan Stroke Indonesia, saat ini terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Kecenderungannya menyerang generasi muda yang masih dalam usia produktif.

"Pada saat bulan puasa, orang-orang muda itu malah yang cenderung melakukanan balas dendam makan," ungkap Dr H. Sutarto Prodjo Disastro, Sp.S., spesialis penyakit saraf serta Ketua Bidang Humas dan Penyuluhan Yayasan Stroke Indonesia.

Dr Sutarto memberikan beberapa tips agar kolesterol tetap terkontrol saat puasa:
  1. Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti goreng-gorengan, kuning telur, udang, daging terutama jeroan (hati, otak, ginjal, usus, jantung dan lainnya) dan lemak hewani (minyak ikan, minyak ayam, minyak samin dan lainnya).
  2. Kurangi makanan yang bersantan. Kalau makan kolak jangan berlebihan, terutama yang mengandung santan.
  3. Kurangi juga makanan dan minuman yang manis, terutama bagi yang sudah menderita diabetes sebelumnya.
  4. Lakukan olahraga ringan, setidaknya 30-45 menit setiap pagi (sesudah subuh) atau sore (menjelang buka puasa).

detikHealth

0 comments:

Posting Komentar