Baru tanggal 12 bulan ini, tapi saldo rekening Anda sudah mendekati nol. Kemana uang Anda lenyap?
Anda mungkin sudah mengeluarkan
uang begitu banyak, namun tidak Anda sadari. Sebab, Anda merasa tidak
membelanjakan sesuatu yang penting. Anda bukan baru membayar premi
asuransi, membayar uang masuk sekolah anak, atau membayar biaya servis
mobil. Anda hanya window shopping atau membuka-buka situs belanja
online.
Wow...
ternyata inilah sumber masalahnya. Karena sudah merupakan kegiatan
sehari-hari, window shopping tidak lagi Anda anggap sebagai sumber
pengeluaran. Masih ada beberapa hal lain yang kerap Anda lakukan, dan
ternyata membuat gaji cepat menyusut.
1. Window shopping
Seringkali
kita window shopping dengan alasan iseng karena tidak punya kegiatan.
Memang menyenangkan sih, melihat barang-barang bagus di sekitar kita.
Namun dari sekadar iseng, akhirnya Anda jadi membeli sesuatu yang tidak
Anda rencanakan. Anda bahkan tidak perlu keluar rumah untuk window
shopping. Hanya dengan melihat-lihat katalog, browsing internet, membaca
majalah, atau menonton iklannya di televisi pun, Anda bisa tergoda
untuk membeli.
Sebenarnya Anda pasti sudah tahu
bahwa window shopping adalah kebiasaan buruk yang untuk
menghentikannya butuh kedisiplinan tinggi. Paling aman adalah dengan
tidak mengunjungi mal bila Anda memang tidak memerlukan sesuatu untuk
dibeli atau ditemui. Selain itu, tak perlu lagi meminta katalog atau
menerima tawaran e-mail update mengenai barang-barang kesukaan Anda.
Tanyakan pada diri Anda: apakah saya memerlukannya, dan dapatkah saya
membelinya secara tunai? Bila tidak, cepatlah berlalu.
2. Membawa banyak uang tunai
Mengandalkan
kartu kredit untuk berbelanja memang tidak baik, namun selalu membawa
banyak uang tunai juga sama buruknya. Uang tunai memberikan Anda
perasaan memiliki uang berlebih, dan karenanya perlu dibelanjakan.
Bawalah uang tunai secukupnya saja, dan tinggalkan sisanya di rumah.
Menghindari kartu kredit perlu tetap dilakukan, namun yang penting
adalah membuat budget mengenai kapan harus membayar sesuatu secara
tunai. Manajemen amplop juga cukup efektif untuk mengelola uang tunai.
3. Membagi data pribadi Anda pada vendor
Ketika
Anda melakukan online shopping, Anda tentu akan diminta memberikan
alamat rumah dan informasi kartu kredit. Situs-situs ini juga memberikan
tombol-tombol sekali klik untuk memesan sesuatu, sehingga Anda bisa
membeli dalam sekejap. Sangat mudah, tapi juga sangat berbahaya. Trik
belanja yang serbamudah ini tidak hanya membuat Anda kehabisan uang jika
Anda tergolong impulsive shopper, tetapi juga menghilangkan rasa telah
menggunakan uang. Sebab, Anda tidak menggunakan uang tunai atau
menandatangani struuk kartu kredit di sini. Semua tinggal klik saja.
Jangan biarkan vendor menyimpan
informasi kartu kredit Anda. Hindari signing up untuk e-mail atau
katalog jika hal itu hanya mendorong Anda untuk berbelanja.
4. Mengumpulkan voucher belanja
Mendapatkan
diskon Rp 100.000 untuk produk perawatan badan atau sportsgear memang
lumayan, tapi pastikan dulu Anda memang membutuhkan barang-barang
tersebut. Hanya karena menerima voucher belanja, tidak berarti Anda
harus membelanjakannya kan? Lagipula, kebanyakan nilainya juga tidak
begitu terasa. Tak perlu merasa sayang bila voucher akhirnya mubazir
karena tidak digunakan. Lebih baik Anda buat daftar barang-barang yang
diperlukan, setelah itu baru melihat apakah ada voucher yang bisa
dimanfaatkan.
5. Shopping dengan emosi
Anda
mungkin ingin refreshing karena merasa stres di kantor, atau bosan di
rumah. Atau, Anda ingin memanjakan diri Anda karena berhasil menurunkan
berat badan. Lalu, Anda pun shopping. Anda berhasil mendapatkan baju
baru, gadget baru, novel-novel terbaru, lagi sale pula.
Namun, membiarkan mood Anda
mendikte keputusan belanja adalah cara tercepat untuk menjadi bangkrut.
Tenangkan diri Anda sebelum shopping. Kembali kepada pertanyaan
mendasar: apakah Anda memerlukannya, dan apakah Anda mampu membelinya?
Anda bisa kok memberi penghargaan pada diri Anda tanpa mengeluarkan
uang, misalnya berendam di bak mandi, atau saling memijat dengan suami.
6. Tidak membuat perencanaan
Anda
kelelahan setelah pulang dari kantor, dan di rumah tidak ada makanan.
Paling praktis memang membeli makanan. Berdasarkan data dari Bureau of
Labor Statistics, di Amerika diperkirakan rata-rata keluarga yang
terdiri atas empat orang menghabiskan lebih dari 4.000 dollar untuk
makan di luar. Bukankah ini kebiasaan yang sangat mahal?
Bila Anda berbelanja mingguan,
buatlah daftar menu untuk seminggu, sehingga Anda selalu mempunyai bahan
makanan untuk diolah. Jika aktivitas Anda begitu padat, cobalah untuk
memasak pada hari Minggu, lalu menyimpannya di lemari es untuk disantap
esok harinya. Bagaimanapun juga, memasak sendiri jauh lebih hemat dan
sehat daripada membeli makanan di luar.
Dan, butuh kedisiplinan tinggi
untuk mengubah kebiasaan semacam ini. Dengan perencanaan, disiplin, dan
menghindari situasi yang menggoda Anda untuk berbelanja, kebiasaan
buruk ini pasti akan teratasi.
Jadi, Hindarilah kegiatan dan kebiasaan yang bikin melarat ini, biasakan hidup hemat dan aturlah keuangan anda dengan baik.
Sumber : Fashingnet.com
0 comments:
Posting Komentar